Dream, Believe, and make it Happen!


Jumlah Pengunjung Saat Ini ...

Kamis, 20 Oktober 2011

SNSD - The Boys MV

HEHEHHE !!! MAAF !! SAYA GAK BELUM BISA UPDATE CERITANYA !!

GANTINYA SAYA KASIH MV SNSD TERBARU AJA YAH :)




DAEBAK !!!! (KEREN)

SARANGHAE SO NYEO SHI DAE ALWAYS !!!
PROUD TO BE SONE !!!

Selasa, 18 Oktober 2011

Tahu kah dirimu isi hatiku sebenarnya ? (Part 2)

No Silent Reader

---------------------------

*Di ICU*

"Bangun lah Melisa.. Ibu ingin melihat mu ceria kembali" Ujar Ibu Melisa sambil terisak.
Ayah Melisa hanya bisa menenangkan Ibu Melisa yang masih menangis.

Ya.. Melisa kini berada di ruang ICU. Melisa di vonis oleh dokter mengidap penyakit kanker otak. Dan hanya di perkirakan hidup hanya 6 bulan lagi. Orang tua Melisa hanya bisa pasrah akan keadaan Melisa sekarang. Mereka hanya berharap terjadi keajaiban terhadap anak mereka satu-satunya.

Seperti biasa.. Steve menjemput Melisa. Tetapi, Steve bingung, tidak biasanya rumah  Melisa menjadi se-sunyi ini. Steve pun memanggil Melisa dari depan rumah.

"Melisaaa~" Teriak Steve dari luar pagar.

"Eh.. temannya Melisa ya ?" Ujar bibi (baca : pembantu rumah tangga) membuka pintu.

"Iya bi. Melisa mana bi ?" Tanya Steve.

"Kamu belum tahu ya ? Melisa masuk rumah sakit dari 2 hari yang lalu" Ujar bibi.

"Hah ???!!! Melisa kenapa bi ?!" Teriak Steve yang panik.

"Aduh.. Bibi tidak tahu.. Tapi sejak 2 hari yang lalu Melisa jatuh pingsan" Jelas bibi.

"Sekarang Melisa ada di Rumah sakit mana bi ?!" Tanya Steve yang panik.

"Di rumah sakit di daerah Barat" Jelas bibi.

"Terima kasih ya Bi !" Ujar Steve.

Mendengar penjelasan dari bibi, Steve tidak langsung menuju rumah sakit tersebut, ia harus mengantar Nicole dulu untuk kesekolah.

"Beb.. kamu tolong bilangin sama guru piket aku lagi ada acara ya." Pinta Steve pada Nicole.

"Buat apa ? kamu kan gak ada acara apa apa" Ujar Nicole yang terlihat bingung.

"Aku ingin jenguk Melisa" Ujar Steve yang mulai tidak sabaran.

"Gak boleh ! kamu harus sekolah ! memang apa pentingnya Melisa ? lebih pentingan aku atau dia ?" Teriak Nicole.

"....." Steve tidak bisa berkata apa apa.

"Sekarang ikut aku ke kelas!" Perintah Nicole sambil menarik lengan Steve.

"Gak ! Lebih penting Melisa dari pada lo !" Teriak Steve sambil menghempas tangan Nicole, dan berlari menuju meja piket. setelah itu kembali ke mobilnya.

"Steve !" Teriak Nicole

Steve tidak memperdulikan Nicole dan langsung menjalankan mobilnya ke rumah sakit tempat Melisa di rawat.

To be continued

Senin, 17 Oktober 2011

Tahu kah dirimu isi hatiku sebenarnya ? (Part 1)

No silent reader !

---------------------

Melisa dan Steve sudah berteman selama 8 tahun. Mereka sudah lama bersahabat. Tepatnya ketika SD kelas 4. Melisa sebenarnya sudah memendam rasa terhadap Steve selama 3 tahun terakhir ini. Sebelumnya Melisa hanya mengganggap Steve sebagai seorang kakak. Tetapi lama kelamaan, rasa cinta pun tumbuh di hati Melisa terhadap Steve

Ya... seperti biasa, Setiap pagi Steve selalu menjemput Melisa. Tepat pukul 07.00 mobil Steve telah terparkir di depan rumah Melisa. Dan... seperti biasa, Melisa langsung naik mobil. Tetapi.. Alangkah terkejutnya Melisa meligat seorang perempuan yang duduk di samping Steve.

"Ini Nicole, pacar baru ku" Ujar Steve sambil tersenyum manis. Melisa hanya terdiam, dalam hati ia berkata "Mengapa harus dia ? bukan aku"

Sesampainya di sekolah Melisa tidak seperti biasanya. Ia langsung turun dari mobil tanpa memperdulikan Steve dan Nicole. "Melisa !! kenapa kau lari begitu saja" Teriak Steve dari kejauhan. Melisa tidak memperdulikan Steve. Tetapi hatinya tergerak untuk melihat ke arah Steve. Dan.. itu membuatnya menyesal. Steve sedang mengecup kening Nicole. Hati Melisa semakin panas dan akhirnya terus berlari ke arah kelasnya.

Siang harinya.. setelah bel tanda pelajaran berakhir berbunyi, Melisa langsung pulang. Ia tidak ingin berlama lama di sekolah dan harus melihat Steve dan Nicole. Sesampainya di rumah, Melisa langsung masuk ke kamar dan menulis di buku hariannya.

--------------------------------------------------------
Dear, Diary
Aku lagi sedih.. Steve memiliki kekasih baru dan aku di tinggalkan..
Apakah dia sebenarnya tidak tahu perasaan ku sebenarnya ? apakah dia tidak peduli dengan perasaanku ?
Aku menyesal karena tidak memeberi tahu perasaanku sebenarnya..
Tapi.. mau di apakan lagi,..
Semoga Steve bahagia dengan Nicole
--------------------------------------------------------

Setelah menulis.. Melisa merasa pusing dan tiba tiba saja Melisa jatuh pingsan.

To be Continued

*maaf kependekan ._.v

Jumat, 30 September 2011

Keseharian anak VEFASLY77

halooooo :D
gw kembali lagi nih... :)
kalo kemarin-kemarin gw nge-share tentang "Renungan" sekarang agak menyimpang sedikit :)

Keseharian anak VEFASLY77


Ya.. sekarang aku berada di kelas...
kelas ku yang baru...
kelas bilingual...
yaitu 77 !!!

Yey !!! sekarang aku berada di kelas 7 bilingual.. tepatnya 77 !!
atau nama kerennya VEFASLY77 ! (Venstingting77 | Elegant class of 252 #26 | Federation of 77 | Adventure at 77 | Super seven seven | Lost in 77 | You make me happy in 77) *panjang banget ya ._.v

hnmm.... wali kelas ku adalah Bu. Heri.. beliau ada lah guru PKn :)
ketua kelas ku adalah Deslita Savitri atau biasa di panggil Deslita
hmm... aku punya banyak teman di 77... bahkan kami punya foto2 bersama..
mau liat ????

Cekidot !
















*foto terakahir adalah editan dari Deslita Savitri :)

Gimana fotonya?
itu belum semuanya :D
masih banyak lagi..
kapan2 aku upload lagi ya :)

-sekian-


Rabu, 28 September 2011

8 Kebohongan IBU [Renungan]

Memang sulit bagi seseorang untuk percaya, akan tetapi inilah kenyataannya. Ibu saya memang seorang pembohong!! Sepanjang ingatan saya, sedikitnya delapan kali ibu membohongi saya. Semua kebohongan ibu saya catat baik-baik agar dapat menjadi bahan renungan semua anak yang terlahir kebumi ini.

Kisah ini bermula ketika saya masih kecil. Saya lahir sebagai anak laki-laki dalam sebuah keluarga yang sangat miskin. Makan dan minum serba kekurangan dan kami sering kelaparan. Sebagai anak kecil, saya sering merajuk. Saya sering menangis untuk mendapatkan nasi dan lauk yang lebih banyak. Dan ibu sering membujuk saya agar diam dengan membagikan sebagian nasinya untuk saya seraya berkata,“makanlah nak, ibu tidak lapar.” Inilah kebohangan ibu yang pertama.

Ketika saya mulai besar, ibu sering meluangkan waktu untuk pergi memancing disungai dekat rumah kami. Ibu berharap, ikan hasil pancingan dapat memberikan sedikit makanan untuk membesarkan kami kakak beradik. Pulang dari memancing, ibu memasak gulai ikan yang segar dan mengundang selera. Kami kakak beradik menyantap masakan ibu itu dengan lahap, sedangkan ibu duduk memandang kami. Dengan wajah yang menyiratkan kebahagiaan, ibu memakan sisa daging ikan yang masih menempel ditulang. Saya sedih melihat ibu seperti itu. Hati saya tersentuh, lalu dengan menggunakan sendok, saya memberikan ikan yang saya miliki kepada ibu. Tetapi, ibu dengan cepat menolaknya sembari berkata, “Makanlah Nak, ibu tidak suka makan ikan” Inilah kebohongan ibu kedua.

Ketika saya masuk SMU, ibu pergi kewarung dengan membawa sejumlah sapu lidi dan kue-kue untuk membiayai sekolah kami. Suatu malam, lebih kurang pukul 01:00 dini hari saya terjaga dari tidur. Saya sedang melihat ibu membuat kue dengan sedikit disinari lampu dihadapannya. Berapa kali saya melihat kepala ibu mengangguk karena mengantuk. Saya berkata, “Ibu...tidurlah...besok pagi ibu kan masih harus pergi ke kebun” ibu pun tersenyum dan berkata, “tidurlah nak, ibu belum mengantuk.” Inilah kebohongan ibu yang ke tiga.

Ketika saya akan selesai sekolah, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemani saya pergi kesekolah untuk menyelesaikan ujian akhir tahun yang sangat penting. Ketika hari sudah siang, terik panas matahari sudah mulai menyinari, ibu terus menunggu saya diluar kelas. Ibu sering kali tersenyum dan mulutnya komat kamit berdoa kepada Allah SWT agar saya lulus ujian ini dengan cemerlang. Ketika lonceng berbunyi yang bertanda bahwa ujian telah selesai, ibu segera menuangkan kopi yang sudah disiapkan dalam botol yang dibawanya untuk saya. Kopi yang sangat kental itu tidak dapat di bandingkan dengan kasih sayang ibu yang jauh lebih kental. Melihat tubuh ibu yang dibasahi oleh keringat, saya segera memberikan botol itu kepada ibu dan menyuruhnya untuk minum. Tapi Ibu cepat-cepat menolaknya dan berkata, “minumlah nak, Ibu tidak haus” Inilah kebohongan ibu yang keempat.

Beberapa bulan setelah saya dilahirkan, Ayah meninggal karena sakit. Semenjak saat itu ibulah yang mengambil tugas sebagai ayah di dalam keluarga kami. Ibu bekerja dikebun, membuat sapu lidi dan menjual kue-kue agar kami tidak kelaparan. Tapi apalah daya seorang ibu, kehidupan keluarga kami semakin susah dan susah. Melhat keadaan keluarga semakin parah, seorang bapak yang baik hati dan tinggal disebelah rumah kami datang untuk membantu ibu. Anehnya, ibu selalu menolak bantuan itu. Para tetangga sering kali menasehati ibu supaya menikah lagi agar ada seorang lelaki yang akan melindungi dan mencarikan nafkah untuk kami sekeluarga. Tetapi ibu yang keras hatinya tidak terpengaruh dengan nasehat mereka. Ibu berkata, “saya tidak perlukan cinta dan saya tidak memerluka laki-laki.” Inilah kebohangan ibu yang kelima.

Setelah kakak saya selesai kuliah dan mulai bekerja, maka ibupun mulai sudah tua. Kakak menyuruh ibu supaya istirahat saja dirumah, tidak lagi bersusah payah untuk mencari uang. Tetapi ibu tidak mau, setiap pagi ibu tetap pergi kepasar menjual sedikit sayuran untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kakak yang bekerja jauh di kota besar sering megirimkan uang untuk membantu memenuhi keperluan ibu, tetapi ibu pun tetap berkeras hati untuk tidak mau menerima uang tersebut. Bahkan ibumengirim balik uang itu dan berkata, “jangan susah-susah. Ibu ada duit” inilah kebohongan ibu yang keenam.

Setelah tamat perguruan tinggi, saya melanjutkan lagi pendidikan selanjutnya di luar negeri. Pendidikan saya sepenuhnya di biayai oleh perusahaan besar. Akhirnya pendidikan itupun telah saya selesaikan dengan cemerlang. Kemudian saya bekerja dengan perusahaan yang telah membiayai pendidikan saya. Dengan gaji yang cukup lumayan, saya mempunyai niat untuk mengajak ibu pergi menikmati penhujung hidup di luar negri. Menurut pandangan saya, ibu sudah puas bersusah payah untuk kami. Hampir seluruh hidupnya habis dengan penderitaan, alangkah baiknya kalau hari-hari tuanya ini dihabiskan dengan keceriaan dan keindahan pula. Tetapi ibu tidak mau menyusahkan anaknya dengan berkata. “tidak usah nak, ibu tidak bisa tinggal di negri orang” inilah kebohongan ibu yang ketujuh.

Beberapa tahun berlalu, ibu semakin tua. Suatu malam saya menerima kabar bahwa diserang penyakit kanker. Ibu mesti di operasi secepat ungkin. Saya yang ketika itu masih diluar negeri langsung pulang untuk melihat ibu dirumah sakit. Saya melihat ibu lemah terbaring dikasur, karena telah menjalani pembedahan. Ibu yang kelihatan sangat tua, menatap wajah saya dengan penuh kerinduan. Ibu menghadiahkan saya sebuah senyuman, biarpun sedikit kaku karena terpaksa menahan sakit yang menjalari setiap bagian tubuhnya. Saya dapat melihat dengan jelas betapa dahsyatnya penyakit itu tertanam ditubuh ibu sehingga ibu menjadi terlalu kurus an lemah. Saya menatap ibu sambil berlinang air mata. Saya cium tangannya, kemudian saya kecup pula pipi dan dahinya. Disaat itu hati saya terlalu pedih, sakit sekali melihat ibu dalam keadaan seperti itu. Tetapi ibu tetap tersenyum sambil berkata, “jangan nangis nak, ibu tidak sakit.” Inilah kebohongan ibu yang kedelapan.

Setelah mengucapkan kebohongan yang kedelapan itu, ibunda tercinta meninggal dunia dan menutu mata untuk selama-lamanya. Bagi anda yang masih mempunyai ibu dan ayah, bersyukurlah. Anda boleh memeluk dan menciumnya. Kalau ibu anda jauh dari mata, anda boleh meneleponnya sekarang dan berkata, “ibu, saya sangat menyayangimu.” Jangan seperti saya....... saya dihantui rasa bersalah yang sangat besar karena sekalipun saya tidak pernah membisikan kata-kata itu ketelinga ibu, hingga akhir ibuku tercinta menghembuskan nafas terakhirnya.

Sumber : dikirim oleh teman SD saya :)

mama aku akan melakukan apapun untukmu (renungan)

MAMA . . . . .


apasih yang kita bayangkan kalau kita mendengar kata 'MAMA'?
pelindung?
penyayang?
wanita yang melahirkan kita?
pahlawan kita?
yang merawat kita sampai hari ini?
yang menangis bila kita terluka?
ya, bener banget. semua itu adalah yang ada dalam diri MAMA.

pernah ga sih kita ngeliat mama marah? jawabannya, pasti!
tapi taukah kita kenapa mama marah? atau mama melarang ini itu? karena mama sayang dan mencintai kita. mama pasti tau apa yang terbaik untuk anaknya yang dicintai dan disayangi. mama tidak akan pernah membiarkan anaknya melakukan hal yang tidak baik. mama akan selalu mencoba menjaga kita!
tapi pernah ga sih kita marah sama mama karena mama melarang dan memarahi kita?
'ah mama pelit!', 'ah mama ga suka kalu kita gini!', 'ah mama ngelarang terus!'
sadarkah kalau perkataan itu menyakiti hati mama? sadarkah mama sedih kalau kita mengatakan itu? tapi apa yang mama lakukan? mama tetap menyayangi kita, mama tetap mencintai kita!
kalau kita pulang larut malam, mama lah orang pertama yang menelpon kita, yang menanyakan kita sedang dimana, bukan pacar kita ataupun siapa!
mama selalu mencemaskan kita bila kita masih keluyuran meskipun sudah malam. mama selalu berdoa supaya kita baik-baik saja kalau kita belum pulang kerumah walaupun sudah jam 12 malam. itulah mama. tapi apa yang kita balas? kita memarahi mama, nuntut ini-itu, minta ini-itu seolah kita raja dan mama harus tunduk terhadap kita. tapi apa? mama selalu berusaha untuk memenuhinya! mama tidak akan pernah membiarkan apa yang kita minta tidak terpenuhi! mama? selalu melakukan yang terbaik untuk kita.

kasih IBU kepada beta
tak terhingga sepanjang masa
hanya memberi tak harap kembali
bagai sang surya menyinari dunia



mama.. oh, mama.. apapun akan kulakukan untukmu..

[renungan] Yang terbaik

Kisah luke



semoga bermanfaat



----------



Di sebuah kota di California, tinggal seorang anak laki2 berusia tujuh tahun
yang bernama Luke. Luke gemar bermain bisbol. Ia bermain pada sebuah tim
bisbol di kotanya yang bernama Little League. Luke bukanlah seorang pemain
yang hebat. Pada setiap pertandingan, ia lebih banyak menghabiskan waktunya
di kursi pemain cadangan. Akan tetapi, ibunya selalu hadir di setiap
pertandingan untuk bersorak dan memberikan semangat saat Luke dapat memukul
bola maupun tidak.



Kehidupan Sherri Collins, ibu Luke, sangat tidak mudah. Ia menikah dengan
kekasih hatinya saat masih kuliah. Kehidupan mereka berdua setelah
pernikahan berjalan seperti cerita dalam buku-buku roman. Namun, keadaan itu
hanya berlangsung sampai pada musim dingin saat Luke berusia tiga tahun.
Pada musim dingin, di jalan yang berlapis es, suami Sherri meninggal karena
mobil yang ditumpanginya bertabrakan dengan mobil yang datang dari arah
berlawanan. Saat itu, ia dalam perjalanan pulang dari pekerjaan paruh waktu
yang biasa dilakukannya pada malam hari.



"Aku tidak akan menikah lagi," kata Sherri kepada ibunya. "Tidak ada yang
dapat mencintaiku seperti dia".

"Kau tidak perlu menyakinkanku," sahut ibunya sambil tersenyum. Ia adalah
seorang janda dan selalu memberikan nasihat yang dapat membuat Sherri merasa
nyaman. "Dalam hidup ini, ada seseorang yang hanya memiliki satu orang saja
yang sangat istimewa bagi dirinya dan tidak ingin terpisahkan untuk
selama-lamanya. Namun jika salah satu dari mereka pergi, akan lebih baik
bagi yang ditinggalkan untuk tetap sendiri daripada ia memaksakan mencari
penggantinya."



Sherri sangat bersyukur bahwa ia tidak sendirian. Ibunya pindah untuk
tinggal bersamanya. Bersama-sama,mereka berdua merawat Luke. Apapun masalah
yg dihadapi anaknya, Sherri selalu memberikan dukungan sehingga Luke akan
selalu bersikap optimis. Setelah Luke kehilangan seorang ayah, ibunya juga
selalu berusaha menjadi seorang ayah bagi Luke.



Pertandingan demi pertandingan, minggu demi minggu,Sherri selalu datang dan
bersorak-sorai untuk memberikan dukungan kepada Luke, meskipun ia hanya
bermain beberapa menit saja. Suatu hari, Luke datang ke pertandingan seorang
diri.

"Pelatih", panggilnya. "Bisakah aku bermain dalam pertandingan ini sekarang?
Ini sangat penting bagiku. Aku mohon ?"

Pelatih mempertimbangkan keinginan Luke. Luke masih kurang dapat bekerja
sama antar pemain. Namun dalam pertandingan sebelumnya, Luke berhasil
memukul bola dan mengayunkan tongkatnya searah dengan arah datangnya bola.
Pelatih kagum tentang kesabaran dan sportivitas Luke, dan Luke tampak
berlatih extra keras dalam beberapa hari ini.

"Tentu," jawabnya sambil mengangkat bahu, kemudian ditariknya topi merah
Luke. "Kamu dapat bermain hari ini. Sekarang, lakukan pemanasan dahulu."

Hati Luke bergetar saat ia diperbolehkan untuk bermain. Sore itu, ia bermain
dengan sepenuh hatinya. Ia berhasil melakukan home run dan mencetak dua
single. Ia pun berhasil menangkap bola yang sedang melayang sehingga membuat
timnya berhasil memenangkan pertandingan.



Tentu saja pelatih sangat kagum melihatnya. Ia belum pernah melihat Luke
bermain sebaik itu. Setelah pertandingan, pelatih menarik Luke ke pinggir
lapangan. "Pertandingan yang sangat mengagumkan,"katanya kepada Luke."Aku
tidak pernah melihatmu bermain sebaik sekarang ini sebelumnya. Apa yang
membuatmu jadi begini?"



Luke tersenyum dan pelatih melihat kedua mata anak itu mulai penuh oleh air
mata kebahagiaan. Luke menangis tersedu-sedu. Sambil sesunggukan, ia berkata
"Pelatih,ayahku sudah lama sekali meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil.
Ibuku sangat sedih. Ia buta dan tidak dapat berjalan dengan baik, akibat
kecelakaan itu. Minggu lalu,......Ibuku meninggal." Luke kembali menangis.



Kemudian Luke menghapus air matanya, dan melanjutkan ceritanya dengan
terbata-bata "Hari ini,.......hari ini adalah pertama kalinya kedua
orangtuaku dari surga datang pada pertandingan ini untuk bersama-sama
melihatku bermain. Dan aku tentu saja tidak akan mengecewakan
mereka.......". Luke kembali menangis terisak-isak.



Sang pelatih sadar bahwa ia telah membuat keputusan yang tepat, dengan
mengizinkan Luke bermain sebagai pemain utama hari ini. Sang pelatih yang
berkepribadian sekuat baja, tertegun beberapa saat. Ia tidak mampu
mengucapkan sepatah katapun untuk menenangkan Luke yang masih menangis.
Tiba-tiba, baja itu meleleh. Sang pelatih tidak mampu menahan perasaannya
sendiri, air mata mengalir dari kedua matanya, bukan sebagai seorang
pelatih, tetapi sebagai seorang anak.....



Sang pelatih sangat tergugah dengan cerita Luke, ia sadar bahwa dalam hal
ini, ia belajar banyak dari Luke. Bahkan seorang anak berusia 7 tahun
berusaha melakukan yang terbaik untuk kebahagiaan orang tuanya, walaupun
ayah dan ibunya sudah pergi selamanya............Luke baru saja kehilangan
seorang Ibu yang begitu mencintainya........



Sang pelatih sadar, bahwa ia beruntung ayah dan ibunya masih ada. Mulai saat
itu, ia berusaha melakukan yang terbaik untuk kedua orangtuanya,
membahagiakan mereka,membagikan lebih banyak cinta dan kasih untuk
mereka.Dia menyadari bahwa waktu sangat berharga, atau ia akan menyesal
seumur hidupnya...............

Senin, 26 September 2011

~~IBU~~ [Renungan]

Membahas tentang kasih sayang Ibu tidak akan pernah ada habisnya karena kita akan kekurangan kata2 untuk mengungkapkan betapa besar jasa dan pengorbanan ibu kita yg telah mengizinkan kita dalam waktu 9 bulan berada didalam rahimnya tanpa mengeluh sedikitpun dengan kesakitan yg dirasakannya setiap saat.. dengan ketulusan dan cintanya Ibu merawat tubuh mungil kita sampai kita beranjak dewasa tanpa lelah.. ya TUHAN gantikanlah air mata Ibu yg sllu menetes karena aku dengan syurgaMu.. Sayangi Ibuku ya TUHAN..

Berikut ini kalimat yg sangat menyentuh saya download dari youtube

"Renungan Ibu"

Suatu ketika.. seorang bayi siap untuk dilahirkan kedunia
menjelang diturunkan dia bertanya kepada Tuhan
"para malaikat disini mengatakan bahwa besok Engkau akan mengirimku kedunia
tapi bagaimana cara saya hidup disana.. saya begitu kecil dan lemah" kata sibayi
Tuhan menjawab "Aku telah memilih satu malaikat untukmu Ia akan menjaga dan mengasihimu

"tapi disyurga apa yg saya lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa.
ini cukup bagi saya untuk bahagia" demikian kata sibayi
Tuhanpun menjawab "malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari,
dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan jadi lebih berbahagia.

si bayipun bertanya kembali "dan apa yg dapat saya lakukan saat saya ingin berbicara kepada-Mu?"
sekali lagi Tuhan menjawab. "malaikatmu akan mengajarkan bagaimana cara kamu berdo'a"

sibayipun masih belum puas. Iapun bertanya lagi "Saya mendengar bahwa dibumi banyak orang jahat. siapa yg akan melindungi saya?"
Dengan penuh kesabaran Tuhanpun menjawab "malaikatmu akan melindungimu dengan taruhan jiwanya sekalipun"

si bayipun tetap belum puas melanjutkan pertanyaannya "tapi saya akan bersedih karena tidak melihat Engkau lag"
Dan Tuhanpun menjawab "malaikatmu akan menceritakan kepadamu tentang AKu. dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali kepada-Ku.
walaupun sesungguhnya Aku selalu berada di sisimu"

Saat itu syurga begitu tenangnya, sehingga suara dari bumi dapat terdengar dan sang anak dengan suara lirih dan bertanya.
"Tuhan...
jika saya harus pergi sekarang. bisahkah Engkau memberitahu siapa nama malaikat dirumahku nanti?
Tuhanpun menjawab. "kamu dapat memanggil malaikatmu....
IBU...
Kenanglah Ibu yg menyayangimu
untuk Ibu yg selalu meneteskan air mata ketika kau pergi..
Ingatkah engkau ketika Ibumu rela tidur tanpa selimut demi melihatmu tidur nyenyak dengan dua selimut membalt tubuhmu
Ingatkah engkau ketika jemari Ibu mengusap lembut kepalamu?
... dan ingatkah engkau ketika air mata menetes dari mata ibumu ketika ia melihatmu terbaring sakit?
Sesekali jenguklah ibumu yg selalu menantikan kepulanganmu dirumah tempat kau dilahirkan
Kembalilah memohon maaf pada ibumu yg selalu rindu akan senyumanmu
Jangan biarkan engkau kehilangan saat-saat yg akan kau rindukan dimasa datang.
Ketika ibu telah tiada...
Tak ada lagi yg berdiri didepan pintu menyambut kita
Tak ada lagi senyuman indah...
Tanda bahagia.
Yang ada hanyalah kamar kosong tiada penghuninya.
Yang ada hanyalah baju yg digantung di lemari kamarnya
Tak ada lagi dan tak akan ada lagi yg meneteskan air mata mendo'akanmu disetiap hembusan nafasnya
Kembalilah segera....
Peluklah ibu
Yang selalu menyayangimu...
Ciumlah kaki ibu yg selalu merindukanmu
dan berikanlah yg terbaik diakhhir hayatnya
Kenanglah semua cinta dan kasih sayangnya....

(My mom's is my hero..)

[Renungan] Cinta Ayah

Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, anak perempuan yang sedang bekerja diperantauan, anak perempuan yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, anak perempuan yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya…..akan sering merasa kangen sekali dengan ibunya.

Photobucket


Lalu bagaimana dengan Ayah?

Mungkin karena ibu lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata ayah-lah yang mengingatkan Ibu untuk menelponmu?

Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Ibu-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Ayah bekerja dan dengan wajah lelah Ayah selalu menanyakan pada Ibu tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?

Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil…… Ayah biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda. Dan setelah Ayah mengganggapmu bisa, Ayah akan melepaskan roda bantu di sepedamu…

Kemudian Ibu bilang : “Jangan dulu Ayah, jangan dilepas dulu roda bantunya” ,
Ibu takut putri manisnya terjatuh lalu terluka….
Tapi sadarkah kamu?

Bahwa Ayah dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.

Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Ibu menatapmu iba.. Tetapi Ayah akan mengatakan dengan tegas : “Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang”

Tahukah kamu, Ayah melakukan itu karena Ayah tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?

Saat kamu sakit pilek, Ayah yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata :
“Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!”.
Berbeda dengan Ibu yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.
Ketahuilah, saat itu Ayah benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.

Ketika kamu sudah beranjak remaja….
Kamu mulai menuntut pada Ayah untuk dapat izin keluar malam, dan Ayah bersikap tegas dan mengatakan: “Tidak boleh!”.
Tahukah kamu, bahwa Ayah melakukan itu untuk menjagamu?
Karena bagi Ayah, kamu adalah sesuatu yang sangat – sangat luar biasa berharga..

Setelah itu kamu marah pada Ayah, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu…
Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Ibu….
Tahukah kamu, bahwa saat itu Ayah memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya,
Bahwa Ayah sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?

Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu,

Ayah akan memasang wajah paling cool sedunia…. :’)
Ayah sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..

Sadarkah kamu, kalau hati Ayah merasa cemburu?
Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Ayah melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.

Maka yang dilakukan Ayah adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir…
Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut – larut…
Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Ayah akan mengeras dan Ayah memarahimu.. .
Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Ayah akan segera datang?

“Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Ayah”
Setelah lulus SMA, Ayah akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Sarjana.
Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Ayah itu semata – mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti…
Tapi toh Ayah tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Ayah..

cinta ayah 2Ketika kamu menjadi gadis dewasa…..Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain…
Ayah harus melepasmu di bandara.

Tahukah kamu bahwa badan Ayah terasa kaku untuk memelukmu?
Ayah hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini – itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .
Padahal Ayah ingin sekali menangis seperti Ibu dan memelukmu erat-erat.

Yang Ayah lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata “Jaga dirimu baik-baik ya sayang”.
Ayah melakukan itu semua agar kamu KUAT…kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.
Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Ayah.

Ayah pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.
Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Ayah tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan….

Kata-kata yang keluar dari mulut Ayah adalah : “Tidak….. Tidak bisa!”
Padahal dalam batin Ayah, Ia sangat ingin mengatakan “Iya sayang, nanti Ayah belikan untukmu”.

Tahukah kamu bahwa pada saat itu Ayah merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.
Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.
Ayah akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat “putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang”

Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Ayah untuk mengambilmu darinya.
Ayah akan sangat berhati-hati memberikan izin..
Karena Ayah tahu……

Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.

Dan akhirnya….
Saat Ayah melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Ayah pun tersenyum bahagia…..
Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Ayah pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?

Ayah menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Ayah berdoa…..
Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Ayah berkata:

“Ya Allah, ya Tuhanku …..Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita dewasa yang cantik….
Bahagiakanlah ia bersama suaminya…”

Setelah itu Ayah hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk…
Ayah telah menyelesaikan tugasnya menjagamu …..

Ayah, Bapak, atau Abah kita…Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat…
Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis…
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .

Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa “KAMU BISA” dalam segala hal..

Hati yang penuh syukur - ( renungan )

Alkisah, di sebuah senja kelabu di pinggiran kota kecil Taiwan, tampak seorang laki-laki sedang berjalan pulang ke rumah dari tempat kerjanya sebagai supir taksi. Tiba-tiba, perhatiannya tertuju pada gerakan rumput dan suara gemerisik di sela-sela bebatuan di tepi jalan.

Segera, dihampiri dengan perasaan sedikit was was. Seketika, matanya terbelalak kaget melihat bungkusan berisi bayi merah yang tergeletak di situ. Setelah melihat di sekeliling tempat itu yang tampak sepi-sepi saja, segera diangkat bungkusan bayi itu dengan hati-hari dan dengan tergopoh-gopoh dibawa pulang ke rumahnya.

Setelah terkaget-kaget mendengar cerita dan melihat temuan suaminya, si istri segera mengambil alih menggendong si bayi dengan perasaan sayang. Mereka adalah sepasang suami istri, yang telah lama mendambakan kehadiran anak di tengah keluarga. Bayi yang masih merah itu menjadi buah kamma baik yang sangat manis untuk keluarga mereka.

Waktu terus berjalan. Selang kira-kira usia dua tahun, karena merasa ada yang janggal dengan kemampuan berbicara dan reaksi pendengarannya yang sangat lambat, kedua orangtua itu membawa anaknya ke rumah sakit. Kecurigaan mereka pun terjawab, anak tersebut memang cacat sejak lahir, yaitu bisu tuli. Walaupun sempat terpukul sesaat, namun perasaan sayang yang telah terpupuk selama ini, membuat mereka memutuskan untuk tetap memelihara dan membesarkan si kecil yang sedang lucu-lucunya.

Tahun pun dengan cepat berganti. Walaupun cacat, si gadis kecil adalah anak yang cerdas dan mendapat pendidikan yang baik di sekolah luarbiasa hingga mampu lulus SMA. Setelah lulus, melalui tes dia diterima masuk untuk bidang seni di perguruan tinggi kota besar.

Perasaan gembira dan sedih pun silih berganti. Gembira karena diterimanya si anak ke universitas terkenal, sedih harus berpisah jauh dan dibutuhkan biaya yang besar untuk itu.

Demi mewujudkan impian anaknya, kedua orangtua itu bertekad untuk berhemat dan bekerja mati-matian. Sejak saat itu, si ayah bekerja sangat keras, hampir setiap hari pulang ke rumah hingga larut malam.

Namun… hidup memang sering tidak sesuai dengan rencana manusia. Di saat kuliah memasuki tahun ke-2, suatu malam si ayah pergi dan tidak pernah kembali. Taksi yang dikendarainya bertabrakan dan nyawanya tidak terselamatkan.

Si anak tahu, betapa berat beban biaya yang harus dipikul ibunya dan dia memutuskan untuk berhenti kuliah, pulang dan bekerja serta menemani ibunya di rumah.

Mengetahui itu, si ibu sangat tersentuh dengan pengertian anaknya. Tetapi, ia menegaskan, “Ibu tahu kesedihanmu, Nak. Ibu juga sangat kehilangan ayahmu. Tetapi kamu tidak boleh berhenti kuliah. Belajarlah yang benar! Selesaikan kuliahmu secepatnya dan ibu tunggu kepulanganmu dengan ijazah di tangan. Dan setiap bulan, ibu akan berusaha mengirimkan uang untuk biaya mu di sana. Ingat, jangan berpikir pulang sebelum kuliahmu selesai. Jika kamu gagal, ibu dan ayahmu di alam sana pasti kecewa karena kerja keras dan pengorbanan kami selama ini akan sia-sia.”

Waktu terus berjalan. Selesai wisuda, dengan bangga dan kegembiraan yang meluap serta kerinduan yang sangat, si anak segera pulang ke desanya.

Setiba di rumah, dia mengetuk berulangkali pintu rumahnya yang tertutup rapat. Dan sungguh tidak pernah diduga sama sekali, pertemuan dengan tetangganya ternyata membuat hatinya lumpuh seketika.

“Nak, ibumu setahun lalu telah meninggal dunia. Maafkan kami tidak memberitahu karena ibumu meminta kami bersumpah untuk merahasiakannya. Semua sisa uang tabungan ibumu dititipkan ke kami untuk dikirimkan kepadamu setiap bulan dan dia pun meminta kami membalaskan surat-suratmu. Masih ada satu rahasia besar yang sebenarnya ayah ibumu sembunyikan darimu. Bahwa kamu sesungguhnya bukan anak kandung mereka. Walaupun kamu cacat dari bayi, mereka tidak peduli. Mereka tetap menyayangimu melebihi anak kandung sendiri.”

Mendengar semua cerita tentang dirinya, duka yang mendalam tidak mampu diwujudkan dalam teriakan histeris. Hanya derasnya airmata yang mengalir tak terbendung.

Di depan makam kedua orangtuanya, sambil bersimbah air mata, si gadis bersujud dan mendoakan kebahagiaan orangtuanya.

Dan, demi mengenang dan mencurahkan rasa syukur yang besar atas kasih sayang dan pengorbanan kedua orangtuanya, lahirlah sebuah puisi yang sangat menyentuh, berjudul :
“Gan En De Xin”
(Hati yang Penuh Syukur)

Terjemahan bebas isi puisi tersebut selengkapnya adalah :

Aku datang secara kebetulan seperti sebutir debu
Siapa yang mengetahui… saat aku begitu lemah
Entah dari mana aku datang… dan di manakah cintaku berada
Siapa… yang akan menyapaku di kemudian hari

Walaupun dunia ini begitu luas
Tetapi perjalanan ini begitu berat untuk dilalui
Begitu banyak penderitaann terasa mendera
Berapa banyak cinta… yang masih kumiliki
Berapa banyak tetes air mata yg masih kupunyai

Biarkanlah Tuhan mengetahui …Aku tak akan pernah mengaku kalah
Aku bersyukur ada engkau Ibu yg menemaniku sepanjang hidup ku
Hingga membuat ku mampu menjadi diri sendiri
Aku bersyukur … aku berterima kasih pada keadaan ku ini
Dalam duka dan bahagia aku tetap bersyukur

___________________
Akhirnya isi puisi ini dijadikan sebuah lagu dan dinyanyikan oleh penyanyi terkenal OW YANG FEI FEI

Lagu ini kerap menjadi theme song untuk pengambilan dana sosial…dan disumbangkan kepada yang membutuhkan..

Karena sejatinya setiap insan wajib bersyukur atas segala kamma baik yang dialaminya
Dan wujud syukur patut disalurkan kepada mereka yg sedang kurang beruntung..

Semoga kisah ini bisa mengilhami kita untuk senantiasa bersyukur atas hidup yang sedang kita jalani…
Apapun kesedihan dan penderitaan yang sedang kita alami..

MARILAH SELALU BERSYUKUR !!!

Hanya orang yang mampu bersyukur adalah orang yang kaya dalam arti kata sebenarnya…

Berikut ini lagu Gan En De Xin yang dinyanyikan oleh Ow Yang Fei Fei dalam salah satu acara penggalangan dana untuk korban bencana alam.

[yang mau liat videonya bisa ke sini >>> http://www.youtube.com/watch?v=yUak9utIubg ]

Sabtu, 17 September 2011

Kisah seorang kakak dan adik

Langsung aja ya :)

-----------------

Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil. Hari demi hari, orang tuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung mereka menghadap ke langit. Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun lebih muda dariku. Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis di sekelilingku kelihatannya membawanya, aku mencuri lima puluh sen dari laci ayahku. Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan aku berlutut di depan tembok, dengan sebuah tongkat bambu ditangannya. “Siapa yang mencuri uang itu?” Beliau bertanya. Aku terpaku, terlalu takut untuk berbicara. Ayah tidak mendengar siapa pun mengaku, jadi Beliau mengatakan, “Baiklah, kalau begitu, kalian berdua layak dipukul!”
Dia mengangkat tongkat bambu itu tinggi-tinggi. Tiba-tiba, adikku mencengkeram tangannya dan berkata, “Ayah, aku yang melakukannya!”

Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Ayah begitu marahnya sehingga ia terus-menerus mencambukinya sampai Beliau kehabisan nafas.

Sesudahnya, Beliau duduk di atas ranjang batu bata kami dan memarahi, “Kamu sudah belajar mencuri dari rumah sekarang, hal
memalukan apa lagi yang akan kamu lakukan di masa mendatang? Kamu layak dipukul sampai mati! Kamu pencuri tidak tahu malu!” Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan kami. Tubuhnya penuh dengan luka, tetapi ia tidak menitikkan air mata setetes pun. Di pertengahan malam itu, saya tiba-tiba mulai menangis meraung-raung. Adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya dan berkata, “Kak, jangan menangis lagi sekarang. Semuanya sudah terjadi.”

Aku masih selalu membenci diriku karena tidak memiliki cukup keberanian untuk maju mengaku. Bertahun-tahun telah lewat, tapi insiden tersebut masih kelihatan seperti baru kemarin. Aku tidak pernah akan lupa tampang adikku ketika ia melindungiku. Waktu itu, adikku berusia 8 tahun. Aku berusia 11.

Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SMP, ia lulus untuk masuk ke SMA di pusat kabupaten. Pada saat yang sama, saya diterima untuk masuk ke sebuah universitas propinsi. Malam itu, ayah berjongkok di halaman, menghisap rokok tembakaunya, bungkus demi bungkus.
Saya mendengarnya memberengut, “Kedua anak kita memberikan hasil yang begitu baik… hasil yang begitu baik…” Ibu mengusap air matanya yang mengalir dan menghela nafas, “Apa gunanya? Bagaimana mungkin kita bisa membiayai keduanya sekaligus?” Saat itu juga, adikku berjalan keluar ke hadapan ayah dan berkata, “Ayah, saya tidak mau melanjutkan sekolah lagi, telah cukup membaca banyak buku. ” Ayah mengayunkan tangannya dan memukul adikku pada wajahnya. “Mengapa kau mempunyai jiwa yang begitu keparat lemahnya? Bahkan jika berarti saya mesti mengemis di jalanan saya akan menyekolahkan kamu berdua sampai selesai!” Dan begitu kemudian ia mengetuk setiap rumah di dusun itu untuk meminjam uang. Aku menjulurkan tanganku selembut yang aku bisa ke muka adikku yang membengkak, dan berkata, “Seorang anak laki-laki harus meneruskan sekolahnya; kalau tidak ia tidak akan pernah meninggalkan jurang kemiskinan ini.”

Aku, sebaliknya, telah memutuskan untuk tidak lagi meneruskan ke universitas.Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh datang, adikku meninggalkan rumah dengan beberapa helai pakaian lusuh dan sedikit kacang yang sudah mengering. Dia menyelinap ke samping ranjangku dan meninggalkan secarik kertas di atas bantalku: “Kak, masuk ke universitas tidaklah mudah. Saya akan pergi mencari kerja dan mengirimimu uang.” Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku, dan menangis dengan air mata bercucuran sampai suaraku hilang. Tahun itu, adikku berusia 17 tahun. Aku 20. Dengan uang yang ayahku pinjam dari seluruh dusun, dan uang yang adikku hasilkan dari mengangkut semen pada punggungnya di lokasi konstruksi, aku akhirnya sampai
ke tahun ketiga (di universitas).

Suatu hari, aku sedang belajar di kamarku, ketika teman sekamarku masuk dan memberitahukan, “Ada seorang penduduk dusun menunggumu di luar sana! “Mengapa ada seorang penduduk dusun mencariku? Aku berjalan keluar, dan melihat adikku dari jauh, seluruh badannya kotor tertutup debu semen dan pasir. Aku menanyakannya, “Mengapa kamu tidak bilang pada teman sekamarku kamu adalah adikku?” Dia menjawab, tersenyum, “Lihat bagaimana penampilanku. Apa yang akan mereka pikir jika mereka tahu saya adalah adikmu? Apa mereka tidak akan menertawakanmu?” Aku merasa terenyuh, dan air mata memenuhi mataku. Aku menyapu debu-debu dari adikku semuanya, dan tersekat-sekat dalam kata-kataku, “Aku tidak perduli omongan siapa pun! Kamu adalah adikku apa pun juga!

Kamu adalah adikku bagaimana pun penampilanmu…” Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit rambut berbentuk kupu-kupu. Ia memakaikannya kepadaku, dan terus menjelaskan, “Saya melihat semua gadis kota memakainya. Jadi saya pikir kamu juga harus memiliki satu.” Aku tidak dapat menahan diri lebih lama lagi. Aku menarik adikku ke dalam pelukanku dan menangis dan menangis. Tahun itu, ia berusia 20. Aku 23.

Kali pertama aku membawa pacarku ke rumah, kaca jendela yang pecah telah diganti, dan kelihatan bersih di mana-mana. Setelah pacarku pulang, aku menari seperti gadis kecil di depan ibuku. “Bu, ibu tidak perlu menghabiskan begitu banyak waktu untuk membersihkan rumah kita!”

Tetapi katanya, sambil tersenyum, “Itu adalah adikmu yang pulang awal untuk membersihkan rumah ini. Tidakkah kamu melihat luka pada tangannya? Ia terluka ketika memasang kaca jendela baru itu..”
Aku masuk ke dalam ruangan kecil adikku. Melihat mukanya yang kurus, seratus jarum terasa menusukku. Aku mengoleskan
sedikit saleb pada lukanya dan mebalut lukanya. “Apakah itu sakit?” Aku menanyakannya. “Tidak, tidak sakit. Kamu tahu, ketika saya bekerja di lokasi konstruksi, batu-batu berjatuhan pada kakiku setiap waktu. Bahkan itu tidak menghentikanku bekerja dan…” Ditengah kalimat itu ia berhenti. Aku membalikkan tubuhku memunggunginya, dan air mata mengalir deras turun ke wajahku.

Tahun itu, adikku 23. Aku berusia 26.
Ketika aku menikah, aku tinggal di kota. Banyak kali suamiku dan aku mengundang orang tuaku untuk datang dan tinggal bersama kami, tetapi mereka tidak pernah mau. Mereka mengatakan, sekali meninggalkan dusun, mereka tidak akan tahu harus mengerjakan apa. Adikku tidak setuju juga, mengatakan, “Kak, jagalah mertuamu aja. Saya akan menjaga ibu dan ayah di sini.” Suamiku menjadi direktur pabriknya. Kami menginginkan adikku mendapatkan pekerjaan sebagai manajer pada departemen pemeliharaan. Tetapi adikku menolak tawaran tersebut.

Ia bersikeras memulai bekerja sebagai pekerja reparasi. Suatu hari, adikku di atas sebuah tangga untuk memperbaiki sebuah kabel, ketika ia mendapat sengatan listrik, dan masuk rumah sakit. Suamiku dan aku pergi menjenguknya. Melihat gips putih pada kakinya, saya menggerutu, “Mengapa kamu menolak menjadi manajer? Manajer tidak akan pernah harus melakukan sesuatu yang berbahaya seperti ini. Lihat kamu sekarang, luka yang begitu serius. Mengapa kamu tidak mau mendengar kami sebelumnya?”

Dengan tampang yang serius pada wajahnya, ia membela keputusannya. “Pikirkan kakak ipar–ia baru saja jadi direktur, dan saya hampir tidak berpendidikan. Jika saya menjadi manajer seperti itu, berita seperti apa yang akan dikirimkan?” Mata suamiku dipenuhi air mata, dan kemudian keluar kata-kataku yang sepatah-sepatah, “Tapi kamu kurang pendidikan juga karena aku!”
“Mengapa membicarakan masa lalu?” Adikku menggenggam tanganku. Tahun itu, ia berusia 26 dan aku 29. Adikku kemudian berusia 30 ketika ia menikahi seorang gadis petani dari dusun itu. Dalam acara pernikahannya, pembawa acara perayaan itu bertanya kepadanya, “Siapa yang paling kamu hormati dan kasihi?” Tanpa bahkan berpikir ia menjawab, “Kakakku.”

Ia melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisah yang bahkan tidak dapat kuingat. “Ketika saya pergi sekolah SD, ia berada pada dusun yang berbeda. Setiap hari kakakku dan saya berjalan selama dua jam untuk pergi ke sekolah dan pulang ke rumah. Suatu hari, saya kehilangan satu dari sarung tanganku. Kakakku memberikan satu dari kepunyaannya. Ia hanya memakai satu saja dan berjalan sejauh itu. Ketika kami tiba di rumah, tangannya begitu gemetaran karena cuaca yang begitu dingin sampai ia tidak dapat memegang sendoknya. Sejak hari itu, saya bersumpah, selama saya masih hidup, saya akan menjaga kakakku dan baik kepadanya.”

Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu memalingkan perhatiannya kepadaku. Kata-kata begitu susah kuucapkan keluar bibirku, “Dalam hidupku, orang yang paling aku berterima kasih adalah adikku.” Dan dalam kesempatan yang paling berbahagia ini, di depan kerumunan perayaan ini, air mata bercucuran turun dari wajahku seperti sungai.

Bisakah kita memiliki jiwa besar seperti si adik yang seperti dalam cerita, … tapi bagaimanapun, yang namanya Saudara patut kita jaga dan kita hormati, apakah itu seorang adik atau seorang kakak. Karena apa arti hidup kalau tidak bisa membahagiakan sodara dan keluarga kita

(RENUNGAN) Ibu

Langsung aja ya :)

-----------------

"Ini adalah cerita sedih tentang Ibu yang mungkin dapat menjadi inspirasi bagi kita yang membacanya agar senantiasa menyayangi Ibu yang sejauh ini telah bersusah payah untuk membesarkan kita. Cerita sedih tentang Ibu ini aslinya berjudul pengorbanan seorang Ibu yang saya peroleh dari situs cerpen.web.id.

Berikut adalah cerita sedih tentang ibu selengkapnya, semoga teman-teman merasa terhibur sekaligus mendapatkan inspirasi dengan kehadiran cerita ini. Selamat membaca...

Jalannya sudah tertatih-tatih, karena usianya sudah lebih dari 70 tahun, sehingga kalau tidak perlu sekali, jarang ia bisa dan mau keluar rumah. Walaupun ia mempunyai seorang anak perempuan, ia harus tinggal di rumah jompo, karena kehadirannya tidak diinginkan. Masih teringat olehnya, betapa berat penderitaannya ketika akan melahirkan putrinya tersebut. Ayah dari anak tersebut minggat setelah menghamilinya tanpa mau bertanggung jawab atas perbuatannya. Di samping itu keluarganya menuntut agar ia menggugurkan bayi yang belum dilahirkan, karena keluarganya merasa malu mempunyai seorang putri yang hamil sebelum nikah, tetapi ia tetap mempertahankannya, oleh sebab itu ia diusir dari rumah orang tuanya.

Selain aib yang harus di tanggung, ia pun harus bekerja berat di pabrik untuk membiayai hidupnya. Ketika ia melahirkan putrinya, tidak ada seorang pun yang mendampinginya. Ia tidak mendapatkan kecupan manis maupun ucapan selamat dari siapapun juga, yang ia dapatkan hanya cemohan, karena telahelahirkan seorang bayi haram tanpa bapa. Walaupun demikian ia merasa bahagia sekali atas berkat yang didapatkannya dari Tuhan di mana ia telah dikaruniakan seorang putri. Ia berjanji akan memberikan seluruh kasih sayang yang ia miliki hanya untuk putrinya seorang, oleh sebab itulah putrinya diberi nama Love - Kasih.

Siang ia harus bekerja berat di pabrik dan di waktu malam hari ia harus menjahit sampai jauh malam, karena itu merupakan penghasilan tambahan yang ia bisa dapatkan. Terkadang ia harus menjahit sampai jam 2 pagi, tidur lebih dari 4 jam sehari itu adalah sesuatu kemewahan yang tidak pernah ia dapatkan. Bahkan Sabtu Minggu pun ia masih bekerja menjadi pelayan restaurant. Ini ia lakukan semua agar ia bisa membiayai kehidupan maupun biaya sekolah putrinya yang tercinta. Ia tidak mau menikah lagi, karena ia masih tetap mengharapkan, bahwa pada suatu saat ayah dari putrinya akan datang balik kembali kepadanya, di samping itu ia tidak mau memberikan ayah tiri kepada putrinya.

Sejak ia melahirkan putrinya ia menjadi seorang vegetarian, karena ia tidak mau membeli daging, itu terlalu mahal baginya, uang untuk daging yang seyogianya ia bisa beli, ia sisihkan untuk putrinya. Untuk dirinya sendiri ia tidak pernah mau membeli pakaian baru, ia selalu menerima dan memakai pakaian bekas pemberian orang, tetapi untuk putrinya yang tercinta, hanya yang terbaik dan terbagus ia berikan, mulai dari pakaian sampai dengan makanan.

Pada suatu saat ia jatuh sakit, demam panas. Cuaca di luaran sangat dingin sekali, karena pada saat itu lagi musim dingin menjelang hari Natal. Ia telah menjanjikan untuk memberikan sepeda sebagai hadiah Natal untuk putrinya, tetapi ternyata uang yang telah dikumpulkannya belum mencukupinya. Ia tidak ingin mengecewakan putrinya, maka dari itu walaupun cuaca diluaran dingin sekali, bahkan dlm keadaan sakit dan lemah, ia tetap memaksakan diri untuk keluar rumah dan bekerja. Sejak saat tersebut ia kena penyakit rheumatik, sehingga sering sekali badannya terasa sangat nyeri sekali. Ia ingin memanjakan putrinya dan memberikan hanya yang terbaik bagi putrinya walaupun untuk ini ia harus bekorban, jadi dlm keadaan sakit ataupun tidak sakit ia tetap bekerja, selama hidupnya ia tidak pernah absen bekerja demi putrinya yang tercinta.

Karena perjuangan dan pengorbanannya akhirnya putrinya bisa melanjutkan studinya diluar kota. Di sana putrinya jatuh cinta kepada seorang pemuda anak dari seorang konglomerat beken. Putrinya tidak pernah mau mengakui bahwa ia masih mempunyai orang tua. Ia merasa malu bahwa ia ditinggal minggat oleh ayah kandungnya dan ia merasa malu mempunyai seorang ibu yang bekerja hanya sebagai babu pencuci piring di restaurant. Oleh sebab itulah ia mengaku kepada calon suaminya bahwa kedua orang tuanya sudah meninggal dunia Pada saat putrinya menikah, ibunya hanya bisa melihat dari jauh dan itupun hanya pada saat upacara pernikahan di gereja saja. Ia tidak diundang, bahkan kehadirannya tidaklah diinginkan. Ia duduk di sudut kursi paling belakang di gereja, sambil mendoakan agar Tuhan selalu melindungi dan memberkati putrinya yang tercinta. Sejak saat itu bertahun-tahun ia tidak mendengar kabar dari putrinya, karena ia dilarang dan tidak boleh menghubungi putrinya. Pada suatu hari ia membaca di koran bahwa putrinya telah melahirkan seorang putera, ia merasa bahagia sekali mendengar berita bahwa ia sekarang telah mempunyai seorang cucu. Ia sangat mendambakan sekali untuk bisa memeluk dan menggendong cucunya, tetapi ini tidak mungkin, sebab ia tidak boleh menginjak rumah putrinya. Untuk ini ia berdoa tiap hari kepada Tuhan, agar ia bisa mendapatkan kesempatan untuk melihat dan bertemu dengan anak dan cucunya, karena keinginannya sedemikian besarnya untuk bisa melihat putri dan cucunya, ia melamar dengan menggunakan nama palsu untuk menjadi babu di rumah keluarga putrinya.

Ia merasa bahagia sekali, karena lamarannya diterima dan diperbolehkan bekerja disana. Di rumah putrinya ia bisa dan boleh menggendong cucunya, tetapi bukan sebagai Oma dari cucunya melainkan hanya sebagai babu dari keluarga tersebut. Ia merasa berterima kasih sekali kepada Tuhan, bahwa ia permohonannya telah dikabulkan.

Di rumah putrinya, ia tidak pernah mendapatkan perlakuan khusus, bahkan binatang peliharaan mereka jauh lebih dikasihi oleh putrinya daripada dirinya sendiri. Di samping itu sering sekali dibentak dan dimaki oleh putri dan anak darah dagingnya sendiri, kalau hal ini terjadi ia hanya bisa berdoa sambil menangis di dlm kamarnya yang kecil di belakang dapur. Ia berdoa agar Tuhan mau mengampuni kesalahan putrinya, ia berdoa agar hukuman tidak dilimpahkan kepada putrinya, ia berdoa agar hukuman itu dilimpahkan saja kepadanya, karena ia sangat menyayangi putrinya.

Setelah bekerja bertahun-tahun sebagai babu tanpa ada orang yang mengetahui siapa dirinya dirumah tersebut, akhirnya ia menderita sakit dan tidak bisa bekerja lagi. Mantunya merasa berhutang budi kepada pelayan tuanya yang setia ini sehingga ia memberikan kesempatan untuk menjalankan sisa hidupnya di rumah jompo.

Puluhan tahun ia tidak bisa dan tidak boleh bertemu lagi dengan putri kesayangannya. Uang pension yang ia dapatkan selalu ia sisihkan dan tabung untuk putrinya, dengan pemikiran siapa tahu pada suatu saat ia membutuhkan bantuannya.

Pada tahun lampau beberapa hari sebelum hari Natal, ia jatuh sakit lagi, tetapi ini kali ia merasakan bahwa saatnya sudah tidak lama lagi. Ia merasakan bahwa ajalnya sudah mendekat. Hanya satu keinginan yang ia dambakan sebelum ia meninggal dunia, ialah untuk bisa bertemu dan boleh melihat putrinya sekali lagi. Di samping itu ia ingin memberikan seluruh uang simpanan yang ia telah kumpulkan selama hidupnya, sebagai hadiah terakhir untuk putrinya.

Suhu diluaran telah mencapai 17 derajat di bawah nol dan salujupun turun dengan lebatnya, jangankan manusia anjingpun pada saat ini tidak mau keluar rumah lagi, karena di luaran sangat dingin, tetapi Nenek tua ini tetap memaksakan diri untuk pergi ke rumah putrinya. Ia ingin betemu dengan putrinya sekali lagi yang terakhir kali. Dengan tubuh menggigil karena kedinginan, ia menunggu datangnya bus berjam-jam di luaran. Ia harus dua kali ganti bus, karena jarak rumah jompo tempat di mana ia tinggal letaknya jauh dari rumah putrinya. Satu perjalanan yang jauh dan tidak mudah bagi seorang nenek tua yang berada dlm keadaan sakit.

Setiba di rumah putrinya dlm keadaan lelah dan kedinginan ia mengetuk rumah putrinya dan ternyata purtinya sendiri yang membukakan pintu rumah gedong di mana putrinya tinggal. Apakah ucapan selamat datang yang diucapkan putrinya ? Apakah rasa bahagia bertemu kembali dengan ibunya? Tidak! Bahkan ia ditegor: "Kamu sudah bekerja di rumah kami puluhan tahun sebagai pembantu, apakah kamu tidak tahu bahwa untuk pembantu ada pintu khusus, ialah pintu di belakang rumah!"

"Nak, Ibu datang bukannya untuk bertamu melainkan hanya ingin memberikan hadiah Natal untukmu. Ibu ingin melihat kamu sekali lagi, mungkin yang terakhir kalinya, bolehkah saya masuk sebentar saja, karena di luaran dingin sekali dan sedang turun salju. Ibu sudah tidak kuat lagi nak!" kata wanita tua itu.

"Maaf saya tidak ada waktu, di samping itu sebentar lagi kami akan menerima tamu seorang pejabat tinggi, lain kali saja. Dan kalau lain kali mau datang telepon dahulu, jangan sembarangan datang begitu saja!" ucapan putrinya dengan nada kesal. Setelah itu pintu ditutup dengan keras. Ia mengusir ibu kandungnya sendiri, seperti juga mengusir seorang pengemis.

Tidak ada rasa kasih, jangankan kasih, belas kasihanpun tidak ada. Setelah beberapa saat kemudian bel rumah bunyi lagi, ternyata ada orang mau pinjam telepon di rumah putrinya "Maaf Bu, mengganggu, bolehkah kami pinjam teleponnya sebentar untuk menelpon ke kantor polisi, sebab di halte bus di depan ada seorang nenek meninggal dunia, rupanya ia mati kedinginan!"

Wanita tua ini mati bukan hanya kedinginan jasmaniahnya saja, tetapi juga perasaannya. Ia sangat mendambakan sekali kehangatan dari kasih sayang putrinya yang tercinta yang tidak pernah ia dapatkan selama hidupnya.

Ayah Kembalikan Tangan Aku

Langsung aja ya :)

-----------------

sepasang suami istri (seperti pasangan lain di kota2 besar meninggalkan anak2 diasuh pembantu rumah tangga sewaktu bekerja).

Anak tunggal pasangan ini, perempuan cantik berusia tiga setengah tahun. Ia sendirian di rumah dan kerap kali dibiarkan pembantunya karena sibuk bekerja di dapur.

Bermainlah dia bersama ayun-ayunan di atas buaian yang dibeli ayahnya, ataupun memetik bunga dan lain-lain di halaman rumahnya.

Suatu hari dia melihat sebatang paku karat. Dan ia pun mencoret lantai tempat mobil ayahnya diparkirkan, tetapi karena lantainya terbuat dari marmer maka coretan tidak kelihatan. Dicobanya lagi pada mobil baru ayahnya. Ya...karena mobil itu berwarna gelap, maka coretannya tampak jelas. Apalagi anak ini pun membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya.

Hari itu ayah dan ibunya bermotor ke tempat kerja karena ingin menghindari macet. Setelah sebelah kanan mobil sudah penuh coretan maka ia beralih ke sebelah kiri mobil. Dibuatnya gambar ibu dan ayahnya, gambarnya sendiri, lukisan ayam, kucing dan lain sebagainya mengikuti imajinasinya. Kejadian itu berlangsung tanpa disadari oleh si pembantu rumah.

Saat pulang petang, terkejutlah pasangan suami istri itu melihat mobil yang baru setahun dibeli dengan bayaran angsuran yang masih lama lunasnya. Si bapak yang belum lagi masuk ke rumah ini pun terus menjerit, "Kerjaan siapa ini!!!..."

Pembantu rumah yang tersentak dengan jeritan itu berlari keluar. Dia juga terkejut. Mukanya merah padam ketakutan lebih2 melihat wajah bengis tuannya. Sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia terus mengatakan, "Saya tidak tahu..tuan." "Kamu di rumah sepanjang hari, apa saja yang kamu lakukan?" hardik si istri.

Si anak yang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari kamarnya. Dengan penuh manja dia berkata "Dita yang membuat gambar itu ayahhh..cantik kan..!" katanya sambil memeluk ayahnya sambil bermanja seperti biasa.

Si ayah yang sudah kehilangan kesabaran mengambil sebatang ranting kecil dari pohon di depan rumahnya, terus dipukulkannya berkali-kali ke telapak tangan anaknya. Si anak yang tak mengerti apa-apa menangis kesakitan, pedih sekaligus ketakutan. Puas memukul telapak tangan, si ayah memukul pula belakang tangan anaknya. Sedangkan si ibu cuma mendiamkan saja, seolah merestui dan merasa puas dengan hukuman yang dikenakan.

Pembantu rumah terbengong, tidak tahu harus berbuat apa... Si ayah cukup lama memukul-mukul tangan kanan dan kemudian ganti tangan kiri anaknya. Setelah si ayah masuk ke rumah diikuti si ibu, pembantu rumah tersebut menggendong anak kecil itu, membawanya ke kamar.

Dia terperanjat melihat telapak tangan dan belakang tangan si anak kecil luka2 dan berdarah. Pembantu rumah memandikan anak kecil itu. Sambil menyiramnya dengan air, dia ikut menangis. Anak kecil itu juga menjerit-jerit menahan pedih saat luka2nya itu terkena air. Lalu si pembantu rumah menidurkan anak kecil itu. Si ayah sengaja membiarkan anak itu tidur bersama pembantu rumah. Keesokkan harinya, kedua belah tangan si anak bengkak. Pembantu rumah mengadu ke majikannya. "Oleskan obat saja!" jawab bapak si anak.

Pulang dari kerja, dia tidak memperhatikan anak kecil itu yang menghabiskan waktu di kamar pembantu. Si ayah mau memberi pelajaran pada anaknya. Tiga hari berlalu, si ayah tidak pernah menjenguk anaknya sementara si ibu juga begitu, meski setiap hari bertanya pada pembantu rumah. "Dita demam, Bu"...jawab si pembantu ringkas. Kasih minum Panadol saja," jawab si ibu. Sebelum si ibu masuk kamar tidur, ia menjenguk kamar pembantunya. Saat dilihat anaknya Dita dalam pelukan pembantu rumah, dia menutup lagi pintu kamar pembantunya. Masuk hari keempat, pembantu rumah memberitahukan tuannya bahwa suhu badan Dita terlalu panas. "Sore nanti kita bawa ke klinik..Pukul 5.00 sudah siap" kata majikannya itu. Sampai saatnya si anak yang sudah lemah dibawa ke klinik.

Dokter mengarahkan agar ia dibawa ke rumah sakit karena keadaannya sudah serius. Setelah beberapa hari di rawat inap, dokter memanggil bapak dan ibu anak itu. "Tidak ada pilihan..." kata dokter tersebut yang mengusulkan agar kedua tangan anak itu dipotong karena sakitnya sudah terlalu parah dan infeksi akut... "Ini sudah bernanah, demi menyelamatkan nyawanya maka kedua tangannya harus dipotong dari siku ke bawah" kata dokter itu. Si bapak dan ibu bagaikan terkena halilintar mendengar kata-kata itu. Terasa dunia berhenti berputar, tapi apa yang dapat dikatakan lagi...

sedihSi ibu meraung merangkul si anak. Dengan berat hati dan lelehan air mata istrinya, si ayah bergetar tangannya menandatangani surat persetujuan pembedahan. Keluar dari ruang bedah, selepas obat bius yang disuntikkan habis, si anak menangis kesakitan. Dia juga keheranan melihat kedua tangannya berbalut kasa putih. Ditatapnya muka ayah dan ibunya. Kemudian ke wajah pembantu rumah. Dia mengerutkan dahi melihat mereka semua menangis. Dalam siksaan menahan sakit, si anak bersuara dalam linangan air mata. "Ayah..ibu..Dita tidak akan melakukannya lagi... Dita tidak mau lagi ayah pukul. Dita tidak mau jahat lagi...Dita sayang ayah...sayang ibu.", katanya berulang kali membuat si ibu gagal menahan rasa sedihnya. "Dita juga sayang Mbok Narti.." katanya memandang wajah pembantu rumah, sekaligus membuat wanita itu meraung histeris.

"Ayah...kembalikan tangan Dita. Untuk apa diambil? Dita janji tidak akan mengulanginya lagi! Bagaimana caranya Dita mau makan nanti?.. Bagaimana caranya Dita mau bermain nanti?.. Dita janji tidak akan mencoret-coret mobil lagi." katanya berulang-ulang.

Serasa hancur hati si ibu mendengar kata2 anaknya. Meraung-raung dia sekuat hati namun apa yang sudah terjadi tiada manusia dapat menahannya. Nasi sudah menjadi bubur. Pada akhirnya si anak cantik itu meneruskan hidupnya tanpa kedua tangan dan ia masih belum mengerti mengapa tangannya tetap harus dipotong meski ia sudah meminta maaf.

Tahun demi tahun kedua orang tua tersebut menahan kepedihan dan kehancuran batin sampai suatu saat sang Ayah tak kuat lagi menahan kepedihannya dan ia wafat diiringi tangis penyesalan yang tak bertepi.

Namun...si anak dengan segala keterbatasannya dan kekurangannya tersebut tetap hidup tegar bahkan sangat sayang dan selalu merindukan ayahnya...

Senin, 25 Juli 2011

THE FINAL !!!

Hi guys.. :)
I'm back :D

yap !!! akhirnya pengumuman masuk kelas bilingual keluar !!!!!!!!!!

dannn... hasilnya adalah ......

*jeng jeng jeng jeng*

...........
...........
...........
...........
...........
...........
...........

AKU MASUK KELAS BILINGUAL !!!!!!!!!!!!!!!!!

YES!!

Tapi ada sedihnya juga..
aku harus berpisah pada teman2 ku :'(
aku harus berpisah pada Chaca, Alma, Zhafira, Nikira, Nurul, Rama, Ribka, Fauziah, Helen, Karina, Febri, Dll T_T

ada sedihnya ada senangnya..
ya.. senangnya masuk kelas bilingual (bisa ketemu teman baru :))
tapi ada sedihnya juga T_T
(Chaca sama helen pakai acara gak masuk T_T)

Jumat, 22 Juli 2011

Pengen masuk kelas Bilingual !!! [part 2]

Guys !!!
I'm Back :)

yahh.. hari ini gak jadi pengumuman.. yang pengumuman cuma kls akselerasi.. :(
yang bilingual hari senin :(
So, aku harus nunggu beberapa hari lagi.. :(

oh ya... tadi yang masuk akselerasi ada 20 orang.
dari 20 org yang masuk, aku cuma kenal sama Arum *itu juga karena satu ruangan waktu ujian :D*

yah.. aku cuma bisa berharap bisa masuk kelas bilingual..
so, tolong tetap doakan ku ya :)

Terima kasih banyak :)

Rabu, 20 Juli 2011

Pengen masuk kelas Bilingual !!!

Hi Guys !!! :)

aku mau curcol dikit gak apa-apa kan :)

oke aku mulai ya :)

guys.. aku kan sekarang dah masuk SMP favorite se-Jakarta Timur. nahh.. di SMP ku ini ada program belajar yang di sebut Bilingual dan Akselerasi. udah pada taukan artinya Akselerasi?? itu loh.. yang belajarnya cuma 2 thn. :)

nahh.. target ku adalah pengen masuk kelas Bilingual.. :)
jadi di kelas bilingual itu kita belajar pake laptop :)
Tugas-tugas pun semua pake bahasa Inggris. (gak semua juga sih). Tapi gara-gara ini aku pengen masuk kelas Bilingual. Saat ini aku dalam masa test masuk kelas bilingual. hari ini aku akan test komputer. kata teman-teman ku yang sudah test.. soal komputernya susah... tapi aku gak mau goyah.. aku yakin aku bisa!!!
aku yakik aku bisa melalui test komputer itu dengan nilai yang memuaskan dan aku juga yakin kalau aku bisa masuk kelas bilingual. :)

aku gak mau kelas aksel karena... I think its to hard for me :)
karna waktu belajar yang padat aku jadi gak bisa main deh (kalo masuk kelas akselerasi)

Jadi.. aku mohon doanya ya.. supaya aku masuk kelas bilingual..
:)

terima kasih banyak buat semuanya :)

Kisah Sehelai Daun Kering [Cerpen]

Guys.. aku mau share karangan nih..
SELAMAT MEMBACA YA :)

Image and video hosting by TinyPic

- Kisah Sehelai Daun Kering -

Whuuush!
Angin berhembus. Ser, ser! Daun-daun bergugurun. Mereka melayang turun, lalu bergabung dengan daun-daun kering yang telah lebih dulu gugur.

Image and video hosting by TinyPic

"Ufh! Akhirnya aku bisa bebas!" seru sehelai daun gembira. "Sudah lama sekali aku mnempel kuat pada ranting itu. Kini aku bebas darinya! Aku bebas pergi ke mana saja yang aku suka!"

"Oho, tidak! Kau tak bisa kemana-mana! Kata angin.

Image and video hosting by TinyPic

"Kau hanya pergi bila kubawa!"
Whuuush! Angin berhembus. Daun turun naik di udara. Ia berputar-putar. Daun berasa pusing."Hohoho! Asyik, kan?" Seru angin. "Y-ya! Asyik! Ucap daun terengah-engah. "Tapi... cepat turunkan aku. Aku merasa tubuhku seperti di potong-potong!"
"Oke! aku akan menurunkanmu!" Kata angin. "Aku pun sudah lelah. Aku mau beristirahat."

Angin berhenti berhembus. Daun melayang turun. Ia berada di atas sebuah taman. Di bawah tampak seekor kucing sedang berusaha menangkap ekornya. Anak kucing itu melihat Daun yang melayang. Anak kucing berhenti mengejar ekornya.

Image and video hosting by TinyPic

Lalu, whut! Ia memburu ke arah daun. Ayu dan Ima lewat di taman. Mereka dalam pergalanan pulang dari sekolah.

Image and video hosting by TinyPic

"Lihat anak kucing itu! Hihihi! Lucu, Ya! Seru Ima. "Ia pikir daun itu tikus!"

Anak kucing itu melempar daun kesana-kemari. Kasihan daun. Ia takut sekali. Ia takut dirinya akan sobek-sobek. Ima mengambil anak kucing. "anak kucing yang manis" Ucap Ima. "Aku akan memeliharamu." Ayu memungut daun, "Indah sekali daun ini." Cetus Ayu. "Aku akan mengoleksinya."

Ima membawa anak kucing itu pulang. Ayu membawa daun pulang. Akhirnya, daun berada dalam buku koleksi daun dan bunga kering milik Ayu. Ayu meletakkan daun di sebelah bunga anggrek bulan kering yang cantik. Daun suka tinggal di situ.

-The End-

Senin, 18 Juli 2011

Terungkap, Durasi 1 Hari di Planet Neptunus

VIVAnews - Dengan melacak beberapa fitur tertentu di atmosfir, peneliti berhasil melakukan pengukuran akurat pertama terhadap periode rotasi planet Neptunus. Ternyata, satu hari di planet itu berlangsung tepat selama 15 jam, 57 menit dan 59 detik.

Temuan ini memperkaya pengetahuan kita seputar hal yang fundamental di Neptunus dan menyediakan pula mekanisme untuk memahami bagaimana massa planet itu didistribusikan. Seperti diketahui, Neptunus merupakan planet raksasa yang terbuat dari gas.

“Neptunus memiliki dua fitur yang memungkinkan untuk dipantau oleh Hubble Space Telescope yang tampaknya mengatur rotasi interior dari planet tersebut,” kata Erich Karkoschka, ilmuwan dari Lunar and Planetary Laboratory, University of Arizona, seperti dikutip dari Cosmos Magazine, 4 Juli 2011.

Fitur seperti ini, Karkoschka menyebutkan, tidak pernah dijumpai di planet gas raksasa lainnya.

Untuk mencari tahu berapa durasi satu hari di planet itu, Karkoschka mengukur putaran Neptunus dengan mengamati dua fitur yang terlihat mata milik atmosfir planet tersebut. Ia kemudian mengukur garis bujur di antara setiap gambar yang ditangkap lalu menentukan interval waktu antara observasi dan menyediakan informasi periode putaran.

Berhubung Neptunus telah berotasi sekitar 10 ribu kali dalam 20 tahun terakhir, Karkoschka dapat mengetahui secara akurat periode putaran dengan melacak fitur-fitur ini dalam jangka waktu tersebut.

Hasil penelitian ini merupakan peningkatan pengetahuan yang signifikan terhadap rotasional planet gas sejak pertamakali Giovanni Cassini berhasil mendapati bintik merah planet Jupiter, pada 350 tahun lalu.

Saat ini di kalangan ilmuwan sendiri tampak muncul konsensus bahwa temuan Karkoschka memang akurat. Menurut Craig O’Neill, ilmuwan antariksa dari Macquarie University, Australia, temuan Markoschka seputar periode fitur milik atmosfir Neptunus tepat.

“Selain itu, Karkoschka juga menunjukkan bahwa di kawasan kutub, kecepatan angin lebih rendah dibanding di khatulistiwa,” ucap O’Neill. “Pertanyaan besar berikutnya adalah, bagaimana caranya itu bisa terjadi,” ucapnya.
• VIVAnews

Image and video hosting by TinyPic
Neptunus, planet gas dengan massa 17 kali lipat lebih besar dibanding Bumi.

Jepang Temukan Mineral Baru Untuk iPad

VIVAnews - Peneliti Jepang telah menemukan sejumlah mineral "langka", yang dapat digunakan untuk membuat produk elektronik. Mineral nadir bumi (rare earth) itu antara lain untuk digunakan dalam pembuatan telepon pintar (smartphones), komputer tablet semacam iPad, dan televisi layar datar.

Mineral itu bisa ditemukan di dasar Lautan Pasifik di sekitar Hawaii, Amerika Serikat. Bahkan, dengan mudahnya mineral itu diekstrasi. Temuan ini sekaligus menambah pengetahuan akan fungsi mineral itu, namun sekaligus mengancam persediaannya.

"Kandungan mineral itu memiliki konsentrasi berat yang langka. Hanya per satu kilometer persegi dari kandungan itu bisa menyediakan seperlima dari konsumsi global secara tahunan (untuk digunakan di barang elektronik)," kata Yasuhiro Kato, asisten profesor di bidang ilmu bumi Universitas Tokyo, seperti dikutip dari The Guardian.

Temuan yang berhasil dilakukan tim yang dipimpin Kato ini bisa memiliki dampak untuk produksi barang elektronik yang membutuhkan mineral langka, seperti tantalum dan yttrium. Karena selama ini mineral tanah sebagian besar ada di China, yang menyediakan sekitar 97 persen dari suplai global.

Penelitian terbaru yang dimuat di jurnal Nature Geoscience itu menemukan mineral itu tersembunyi di lumpur di dasar laut itu dapat diekstrasi di kedalaman 3.500 hingga 6.000 meter, di 78 lokasi. Sepertiga dari lokasi tersebut, kata Kato, memiliki kekayaan kandungan mineral langka itu dan metal yttrium.

Kato menjelaskan, kandungan mineral nadir bumi itu bisa ditemukan membentang sepanjang timur hingga barat Hawaaii. Selain itu, bisa juga ditemukan di sebelah timur Tahiti di Polinesia, Perancis.

Kato memerkirakan mineral nadir bumi itu terkandung sebanyak 80 hingga 100 miliar ton. Dibandingkan dengan persediaan global yang ditemukan US Geological Survey, baru 110 juta ton yang ditemukan, antara lain di China, Rusia, negara bekas Uni Soviet, dan Amerika Serikat.

Penggunaan mineral nadir bumi untuk produksi barang elektronik berteknologi tinggi, magnet, dan baterai menyebabkan banyaknya kegiatan pertambangan mineral itu dalam beberapa tahun terakhir. Menurut Kato, lumpur laut yang ditemukan memang kaya mineral nadir bumi lain, seperti gadolinium, lutetium, terbium, dan dysporsium.

"Ini biasa digunakan dalam pembuatan televisi layar datar, juga LED (light-emmiting dioda) dan mobil hibdrida," jelas Kato. (umi)
• VIVAnews

Microsoft Siapkan Tulalip untuk Proyek Jejaring Sosial

Microsoft Siapkan Tulalip untuk Proyek Jejaring Sosial
Microsoft diketahui tengah menyiapkan proyek yang disebut Tulalip, sebuah layanan yang diduga merupakan proyek jejaring sosial. Menguntit Facebook dan Google?

WASHINGTON - Microsoft diketahui tengah menyiapkan proyek yang disebut Tulalip, sebuah layanan yang diduga merupakan proyek jejaring sosial. Menguntit Facebook dan Google?

Proyek ini sendiri berkembang diantara pengguna dunia maya, setelah Microsoft secara tidak sengaja mempublikasikannya melalui situs socl.com. Namun setelah ramai diperbincangkan, Microsoft telah menurunkan halaman splash dan diganti dengan pesan bahwa ini sebuah proyek.

"Terima kasih untuk menghentikan publikasi di. Socl.com, Tulalip dalah sebuah proyek desain internal dari sebuah tim di Microsoft Research yang keliru dipublikasikan ke web. Kami tidak bermaksud, jujur, " tulis Microsoft, seperti dilansir Venture Beat, Jumat (15/7/2011).

Belum ada penjelasan lebih lanjut mengenai Tulalip ini. Namun banyak kalangan menduga, ini bukan proyek internal Microsoft semata saja. Apalagi melihat momen Google telah menarik minat banyak orang, dan membuatnya sebagai salah satu pesaing Facebook yang paling kuat.

Image and video hosting by TinyPic

Popularitas yang melesat pesat membuat Google sukses merengkuh begitu banyak pengguna meski baru diluncurkan awal Juli lalu. Tidak heran, jejaring sosial ini diklaim sebagai ancaman serius bagi Facebook.

Setelah mencatat pencapaian mengesankan pekan lalu, Google disinyalir akan memecahkan rekor baru dalam waktu dekat. Itu menurut Paul Allen dari Ancestry.com yang telah mengamati perkembangan Google secara seksama.

"Saya pikir Google akan mampu melewati angka 10 juta dalam waktu dekat, bahkan mencapai 20 juta pengguna pada akhir pekan nanti jika mereka tetap menyediakan Invite Button," ujar Allen

SUMBER : http://news.id.msn.com/okezone/sci-t...mentid=5053931

Indonesai Termasuk Negara Gagal ???

Image and video hosting by TinyPic

JAKARTA - Anggota DPR dari Fraksi Partai Hanura, Akbar Faisal, menyebut Indonesia hampir terkategori sebagai negara gagal. Indikasi ini mengacu pada lima ciri-ciri negara gagal.

Berikut lima ciri negara gagal seperti disampaikan akbar dalam sikusi Polemik Trijaya bertema Ironi Negeri Ini di Restoran Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (16/7/2011).

1. Tak ada jaminan keamanan, terutama dalam beragama.
2. Pemerintah gagal menyediakan kebutuhan masyarakat, seperti pendidikan
3. Korupsi dilakukan oleh lembaga hukum yang seharusnya membasmi kejahatan tersebut
4. Bentrokan horizontal, dan
5. Hilangnya kepercayaan masyarakat kepada semua lapisan yang ada di negara ini.

"Ada orang yang digebukin tetapi polisinya hanya merokok di atas motor, ada anak-anak sekolah yang bergelantungan di bus. Apakah itu sudah (menunjukkan negara) bisa memenuhi kebutuhan masyarakatnya,"
kata Akbar.

Dia menambahkan, bila Republik ini tidak dicap sebagai negara gagal, maka seluruh pilar negara, Eksekutif, Legislatif, dan Yudikatif, harus kembali pada pekerjaannya masing-masing dan kembali pada konstitusi.

Masa - masa MOS di SMPN 252 [Part 3]

Ya.. :D
hari ini hari terakhir di MOS. tanggal 13 Juli 2011
yepiii :D hehehhe.. maklum kan mau ngerasain jadi anak SMP :D agak norak dikit gak apa2 kan. hehehhe :D

hari ini waktunya penutupan MOS. hari ini juga ada acara pelepasan name tag bersama. juga acara dari kelas masing-masing serta ada penampilan ekskul dari kakak-kakak kelas :D

hari ini kami juga membawa makanan. yaitu
1. nasi putih
2. ceplok telor
3. tumis kacang panjang

Image and video hosting by TinyPic

Image and video hosting by TinyPic

Image and video hosting by TinyPic

acara hari ini seru banget.. ada penampilan dari ekskul Robotic, Basket, PMR, Paskib, Taekwondo, Silat, dan Karate. tapi paling kasian waktu karate. pas penampilan karate pada bubar :D. tapi sayang.. gak semua ekskul di tampilin :(

setelah acara selesai kami makan bersama. seperti biasa, di berikan waktu 10 menit. gak dapet pita hijau deh :( (jadi kalo kita berbuat kebaikan kita dapet pita hijau, tapi kalo berbuat kesalahan kita dapet pita merah)

setelah acara makan bersama, sekolah mengadakan acara penerangan tata tertib lalu lintas yang di berikan langsung oleh pak Polisi. setelah itu kami melaksanankan acara penutupan MOS bersama. pertama-tama Pak Salikun membarikan amanat. lalu kita semua melepas name tag bersama. wihhhh.. pas pelepasan name tag semua pada riuh bertepuk tangan. :)
karena waktu terbatas maka acara penerbangan balon penutupan acara pun di laksanakan. sambil menyanyikan mars SMPN 252 balon pun di terbangkan... wehhhhh.. semua pada semangat menyanyikan mars SMPN 252. :D

ya... itu adalah pengalaman ku sewaktu MOS.. seruuu :D
tapi bedanya di SMPN 252 MOS nya itu bermutu gak merepotkan orang tua dan kita. :)

ahh... jadi kangen masa-masa MOS :)

-The End-

Masa - masa MOS di SMPN 252 [Part 2]

Hari ini adalah hari ke-2 ku menginjakkan kakiku di SMPN 252.
Hari ini panitia MOS menyuruh kami untuk membawa makanan. Hari ini kasmi di suruh membawa Sop, tempe goreng, nasi putih dan harus di bungkus dengan kertas nasi.

Image and video hosting by TinyPic

Image and video hosting by TinyPic

Image and video hosting by TinyPic

hari itu kami di berikan pengarahan tentang lingkungan sekolah. di mulai dari perpustakaan, lab IPA, lab Bahasa, lab Komputer, kelas akselerasi, kelas bilingual, kantin, mushola, toilet, taman sekolah, taman apotik hidup, lapangan, UKS, ruang guru, ruang data, ruang kepala sekolah, ruang BK (Bimbingan Konseling), Ruang, keterampilan, koperasi, dan ruang OSIS.
ternyata sekolahnya itu besaaarrrrr banget. aku aja belum terlalu hafal sampai sekarang :D hehehe

sekitar pukul 15.00 kami di suruh berkumpul di lapangan, fyuhh.. panas banget -_-
kami di lapangan di suruh makan bersama. saat makan waktunya pun di tentukan. hanya 10 menit. akhirnya kami pun makan buru-buru.

setelah makan selesai, kami kembali ke kelas masing-masing. saat itu, di kelas djarum 7.6 ehhh kelas 7.6 , kami di latih mars SMPN 252 oleh Pak Salikun, setelah itu kami di ajari yel-yel kelompok tomat oleh kakak-kakak OSIS.

nih kalo mau tau Liriknya :D


KELOMPOK TOMAT
(nyanyi pake nada lagu Vidi Aldiano - Gadis Genit)

Klompok tomat, gerakkan tangan mu sejenak
ke kanan, ke kiri, ke depan, ke blakang
buatlah mereka tersenyum.

Klompok tomat, bersama kita semangat
kak Khalil, Kak Fiera, Kak Afi, Kak Luthi
mereka yg paling keci

teman ku, klompok ku 2x
kau buat ke menjadi sik asik (gerakannya gak banget klo yang ini :D)

Senyumku, wajahku
buat mu suka si tomat
tomat tomat


hehehehhe gak banget kan liriknya :D

To Be Continued...

Sabtu, 16 Juli 2011

Masa - masa MOS di SMPN 252 [Part 1]

Hari itu aku masih ingat..
tanggal 11 Juli 2011.. di mana untuk pertama kalinya aku menginjakan kaki di sekolah baruku, ya.. SMPN 252.
saat itu aku belum mempunyai seorang teman. (ya.. masih hanya 1 orang saja)
maklum... aku dari SD swasta.. jadi aku sendirin di sekolah ini.
Hari pertama ku lewati dgn mudah. aku juga mempunyai teman baru. yaitu Chaca, Rama, dan Ribka. itu juga karena hanya kami yang ada di kelas. (kami menunggu yang Moeslim sholat Dzuhur)
akhirnya kami mengobrol kesana kemari dan kami semakin akrab.

setelah yang Moeslim selesai Sholat, kami diberi pengarahan tentang misi visi sekolah, juga di ajarkan menyanyi Mars SMPN 252. oh ya.. kakak pembina kami adalah kak Khalil, kak Fiera, kak Afi sama kak Luthi. mereka gokil-gokil lho. gak ada waktu tanpa bercanda. :D Lalu walas [Wali kelas] sementara kami adalah ibu Tien, guru seni budaya.

Waktu itu kami di suruh membawa name tag. kebetulan waktu itu aku dan teman2 adalah kelompok Tomat. atau bisa di sebut juga kelas 7.6 [masih sementara]
ahh.. nama ketua kelompok kami adalah Felia dan wakilnya adalah Bratya.

Selama MOS kami juga di suruh membawa makan. hari ini kami di suruh membawa tahu goreg dan tumis kangkung. tapi aku paling gak suka waktu di suruh kuncir 2. kayak anak TK ! -_-

hmmm.. Tapi, setelah di pikir-pikir sekolah di negri itu sangat menyenangkan lho..
banyak ekstrakulikuler.. sepeerti Badmintton, Taekwondo, Karate, Silat, MSC, KIR, PMR, Paskibra, Futsal, Basket Dll. aku saja sampaii bingung untuk menentukan pilihan.

To be continued...